Dalam sebuah pelatihan yang partisipatorik, peran pemandu untuk mampu merangsang subyek pelatihan agar terlibat secara aktif sangat dibutuhkan. Hal ini juga dipengaruhi sejauhmana seorang pemandu memahami cara yang mudah diterima mereka
MENGHITUNG MUNDUR
Permainan ini bisa dipakai untuk merangsang peserta dalam memilih metode pelatihan yang mereka sukai.
Langkah–Langkah
1. Minta peserta untuk berdiri mambentuk suatu lingkaran. Setiap peserta menghitung secara bergiliran mulai dari 1 sampai 50 (atau sejumlah peserta)
2. Pada saat menghitung, minta peserta memenuhi peraturan : setiap angka ‘tujuh’ atau ‘kelipatan tujuh’, angka itu tidak disebutkan, melainkan diganti dengan tepuk tangan.
3. Apabila ada peserta yang salah melaksanakan tugasnya, maka permainan dimulai dari awal.
4. Sesudah 3–4 ronde, permainan tahap 1 selesai
5. Permainan tahap–2 dimulai dengan cara yang sama seperti di atas, tetapi hitungannya dimulai dari angka 50 mundur terus sampai dengan angka 1. Peraturan yang diterapkan juga sama, yaitu setiap angka ‘tujuh’ atau angka ‘kelipatan tujuh’, angka itu tidak disebutkan, melainkan diganti dengan tepuk tangan.
Setelah 3-4 ronde, permainan selesai.
6. Minta peserta untuk mendiskusikan : (1) Manakah yang lebih baik banyak terjadi kesalahan, cara 1 atau cara 2? (2) Mengapa demikian? (3) Kira-kira, apa hubungannya permainan ini dengan cara kerja kita dalam pelatihan kita (apakah mudah mengganti kebiasaan pendekatan dari atas dengan yang dari bawah)?
Memahat Patung
Permainan ini bisa dipakai untuk menyadarkan peserta bahwa manusia tidak bisa dibentuk sedemikian rupa oleh orang lain.
Langkah–Langkah
1. Minta beberapa orang peserta untuk tampil ke depan;
2. Minta satu orang untuk menjadi pemahat patung, satu orang lainnya menjadi patung itu sendiri.
3. Minta pemahat patung untuk mulai bekerja menjadikan patung itu sesuai dengan keinginannya dengan cara membimbing posisi kepala, kaki, tangan, tubuh patungnya (misal : tangan kanan ke atas, tangan kiri memegang kepala, lutut kanan bertumpu di lantai, kepala belok ke kiri, dsb)
4. Minta patung untuk menuruti semua posisi yang diminta oleh pemahat (selama proses, pemahat dan patung tidak boleh saling berbicara)
5. Setelah selesai, ajukan pertanyaan kepada para pemahat : Apakah menyenangkan membuat patung sesuai keinginannya sendiri?
6. Ajukan juga pertanyaan kepada para pemahat : Apakah menyenangkan untuk dibentuk sedemikian rupa oleh orang lain ?
7. Kemudian diskusikan bersama peserta : Apakah manusia bisa dibentuk sedemikian rupa oleh orang lain? Apakah anak–anak bisa? Apakah orang dewasa bisa? Bagaimana tanggapan peserta tentang permainan ini ?
You Might Also Like :
0 comments:
Post a Comment